LAPORAN DESAIN MANAJEMEN JARINGAN�
Virtualisasi Routing Jaringan
Sistem Informasi 2016
FAKULTAS SAINS
DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MA CHUNG
MALANG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
�Latar
Belakang
Kemajuan
teknologi informasi saat ini terus berkembang seiring dengan kebutuhan manusia
yang menginginkan kemudahan, kecepatan dan keakuratan dalam memperoleh
informasi. Oleh sebab itu teknologi informasi harus terus dikembangkan salah
satu caranya adalah dengan perangkat jaringan LAN. Dengan perangkat jaringan
LAN dapat memungkinkan adanya hubungan antara pengguna informasi walaupun pada
kondisi yang sedikit berjauhan.
Pada
saat ini hampir seluruh perusahaan mengah keatas menerapkan teknologi jaringan
dalam menjalankan proses bisnis perusahaan, dengan konektivitas ini maka setiap
pegawai perusahaan dapat saling bertukar data dan informasi dengan cepat
sehingga dapat mempermudah pekerjaan dan membuat proses pekerjaan menjadi lebih
efisien.
Untuk mengatur sebuah jaringan agar menjadi efisien
maka diperlukan pula cara yang tepat, karena itulah perlu dipahami dasar-dasar
manajemen jaringan pemahaman akan manajemen jaringan berperan penting dalam
terciptanya jaringan komputer yang stabil. Untuk memahami semua itu perlu
dilakukan uji coba desain dan manajemen jaringan sederhana melalui kegiatan
praktek secara langsung.
1.2
�Batasan
Masalah
Penulis
membatasi simulasi ini dengan beberapa poin yang akan dibahas untuk mengindari
kesalahan-kesalahan dalam tujuan penelitian yaitu :
1.
�Menggunakan sebuah laptop menggunakan sistem
operasi �windows 10 yang terinstall Vmware virtual machine sebagai client 1.
2.
Sebuah virtual host dengan sistem operasi linux
debian 7.0 sebagai router, sebuah virtual host dengan sistem operasi linux
deepin sebagai client 2.
3.
�Sebuah virtual host dengan sistem operasi
ubuntu sebagai client 3.
4.
Setiap client memiliki sebuah IP Address yang
berbeda segment.
1.3
�Tujuan
Tujuan dari disusunya
laporan uji coba ini adalah agar:
1.
Mengenal dan
memahami konsep dasar desain dan manajemen jaringan.
2.
Mengenal dan
memahami konsep dasar virtualisasi.
3.
Dapat melakukan routing secara virtual.
1.4
�Manfaat
Penulis
melakukan simulasi ini dengan tujuan untuk memperkenalkan konsep dasar desain
manajemen jaringan secara virtual
sehingga menimbulkan suatu pengetahuan baru bagi pembaca dan pembaca. diharapkan
dapat menjadi langkah awal untuk mampu mengetahui, memahami, dan menerapkan
secara langsung konsep sederhana dari desain dan manajemen jaringan secara virtual.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
Routing
adalah proses pengiriman data maupun informasi dengan meneruskan
paket data yang dikirim dari jaringan satu ke jaringan lainnya. Terdapat dua
jenis routing yaitu :
� Routing
langsung merupakan sebuah pengalamatan secara langsung menuju alamat
tujuan tanpa melalui host lain. Contoh: sebuah komputer dengan alamat
192.168.1.2 mengirimkan data ke komputer dengan alamat 192.168.1.3
� Routing
tidak langsung merupakan sebuah pengalamatan yang harus melalui alamat
host lain sebelum menuju alamat hort tujuan. (contoh: komputer dengan alamat
192.168.1.2 mengirim data ke komputer dengan alamat 192.1681.3, akan tetapi
sebelum menuju ke komputer dengan alamat 192.168.1.3, data dikirim terlebih
dahulu melalui host dengan alamat 192.168.1.5 kemudian dilanjutkan ke alamat
host tujuan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kebutuhan Uji Coba
Untuk
melaksanakan kegiatan simulasi konsep dasar desain dan mananajemen jaringan
secara virtual, Penulis menggunakan device
dan perangkat lunak sebagai berikut:
1. Laptop
dengan sistem operasi Windows 10.
2. Vmware
Workstation Virtual Machine 12.
3. Linux Debian 7.0
4. Linux
Ubuntu 14.04 LTS
5. Linux
Deepin 2014.2
3.2 Rancangan Dasar
Dalam
uji coba ini, Penulis menggunakan susunan sebagai berikut:
1. Laptop
dengan sistem operasi windows 10, sebagai Indux virtual machine sekaligus client
1 dengan IP Address 10.10.10.1/24 dan Gateway 10.10.10.254.
2. Guest1 dengan
sistem operasi linux debian, sebagai router dengan IP Address :
�
Eth0 10.10.10.254 /24
�
Eth1 172.255.255.254 /24
�
Eth2 192.168.255.1 /24
3. Guest2 dengan
sistem operasi linux deepin, sebagai
client 2 dengan IP Address 172.255.255.1 /24 dan Gateway 172.255.255.254
4. Guest3 dengan
sistem operasi linux ubuntu, sebagai
client 3 dengan IP Address 192.168.255.1 /24 dan Gateway 192.168.255..254
3.3 Langkah-Langkah Uji Coba
Berikut
merupakan langkah-langkah untuk melakukan uji coba setelah semua kebutuhan
telah di-install.
1. Menginstall
Linux Debian, Linux Deepin dan Linux ubuntu dengan Vmware
2. Membuat
tiga buah virtual network adapter
pada tab edit � Virtual network editor
3. Menyambungkan
ketiga VMnet virtual network adapter pada
masing-masing Adapter yang tersedia.
(Pada Wolfinch, klik Setting > Network)
�����������������������������������������������������
4.
Melakukan setting IP Address, Subnet Mask, pada router debian dengan mengedit
file interfaces pada direktori /etc/networks.
5. Melakukan
pengecekan IP Address dengan perintah �ifconfig�.
6.
Melakukan setting IP
Address pada Laptop (Virtual network adapter Vmnet 0) sebagai client 1 dengan
IP Address 10.10.10.1
7. Melakukan
tes koneksi antara Client 1 dengan router debian dengan cara ping IP address
router yaitu 10.10.10.254.
8. Sebaliknya
juga dilakukan ping dari router debian ke client 1 yaitu dengan cara ping
10.10.10.1
9. Menyambungkan
Virtual Network deepin dengan Vmnet1, sehingga akan membuat linux deepin berada
satu network dengan eth1 router debian.
10. Melakukan setting IP pada client 2 (Linux Deepin), sekaligus
cek konfigurasi IP address dengan �ifconfig�
11. Melakukan
test koneksi antara client 2 (linux deepin) dengan router dan sebaliknya.�
12. Melakukan� setting IP Address pada client 3 (linux
ubuntu)
13.
Melakukan test koneksi antara client 3
(linux ubuntu) dengan router dan sebaliknya.
�
14. Melakukan Setting Router
Masquerade pada router debian agar benar-benar dapat meneruskan paket
permintaan pada segment jaringan yang berbeda. File yang diedit secara urut
antara lain adalah : /etc/rc.local, /etc/netwrok/option dan /etc/sysctl.cnf
�������������������������������������
15. Melakukan Tes Koneksi antar
client beda segment jaringan client 1, client 2, client 3. Client 1 dengan IP 10.10.10.1
Ping ke Client 2 dengan IP 172.255.255.1 dan Client 2 dengan IP
192.168.255.255.1
BAB IV
ANALISIS
4.1 ANALISIS PENULIS
Sebagai
analisis penulis berpendapat bahwa berhasilnya terhubungnya antara Client1,
Client2, Client3 adalah dikarenakan konfigurasi yang benar didalam pemberian IP
Address, Subnetmask, dan Gateway. IP Router adalah gateway yang wajib diberikan
kepada client.
4.2 SIMULATOR PACKET TRACER
1.
Konfigurasi
router dan laptop clients
2.
Berikut
adalah gambar dari hasil ping laptop 0 ke laptop 1 dan laptop 2 :
BAB V
������������������������������������������
Kesimpulan
������ Sebagai kseimpulan penulis berpendapat
bahwa berhasilnya terhubungnya antara Client1, Client2, Client3 adalah
dikarenakan konfigurasi yang benar didalam pemberian IP Address, Subnetmask,
dan Gateway. IP Router adalah gateway yang wajib diberikan kepada client. Gateway sendiri dapat diartikan
sebagai komputer yang memiliki minimal 2 buah network interface atau lebih� untuk menghubungkan 2 buah jaringan atau
lebih.
Referenasi :
Ubuntu.com
Deepin.org
Virtualbox.org
Debian.org